MARTAPURA, InfoPublik  – Sebanyak 27 tenaga kesehatan dokter, bidan, dan perawat memenuhi Aula Lantai 2 Gedung Manajemen RSUD Ratu Zalecha. Mereka mengikuti On The Job Training (OJT) Penanganan Kegawatdaruratan Neonatal, pelatihan penting yang berfokus pada penyelamatan nyawa bayi baru lahir, Kamis (18/9/2025).

Kegiatan resmi dibuka oleh Wakil Direktur Pelayanan RSUD Ratu Zalecha, Agus Dwi Karyanto, yang mewakili Direktur karena tengah menghadiri agenda lain yang tak bisa diwakilkan. Dalam sambutannya, Agus menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan wujud nyata dukungan rumah sakit terhadap program nasional kesehatan ibu dan anak.

“Kami berharap kegiatan ini menghasilkan output yang maksimal. Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya demi peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Noor Alfah Febriyanti, menyampaikan permohonan maaf dari Kepala Dinas yang berhalangan hadir. Ia menekankan pentingnya sinergi lintas lembaga dalam menekan angka kematian bayi baru lahir.

“Terima kasih kepada RSUD Ratu Zalecha yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Kami berharap pelatihan ini benar-benar meningkatkan kemampuan peserta dalam menangani kondisi gawat darurat pada bayi,” ucapnya.

Pelatihan ini tak hanya menekankan teori, tetapi juga menghadirkan diskusi bersama tenaga ahli dan praktik lapangan. Pendekatan ini memastikan para peserta memperoleh keterampilan dan kepercayaan diri yang mumpuni untuk menangani situasi darurat.

Dengan bekal ilmu yang didapat, para tenaga kesehatan diharapkan mampu memberikan pertolongan cepat dan tepat di puskesmas masing-masing, sehingga keselamatan bayi sebagai generasi penerus bangsa dapat lebih terjamin.

Kegiatan ini sekaligus menegaskan komitmen RSUD Ratu Zalecha dalam mendukung program pemerintah pusat dan memperkuat peran tenaga kesehatan sebagai garda terdepan pelayanan maternal dan neonatal di Kabupaten Banjar. (Brigade Humas Raza)