MARTAPURA, InfoPublik  – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zalecha (Raza) kembali menggelar penyuluhan kepada santri, kali ini penyuluhan digelar di Pondok Pesantren (PP) Hidayatullah Martapura. Senin (29/7/2024).

RSUD Ratu Zalecha melalui unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) melaksanakan penyuluhan di PP Hidayatullah Martapura bersama Henny Fujianti seorang Psikolog yang berpraktik di poliklinik Psikologi RSUD Ratu Zalecha.


Menurut Henny Fujianti, ia sangat peduli dengan ‘’kenakalan remaja’’ saat ini yang marak terjadi di berbagai daerah termasuk di Kabupaten Banjar. Maka dari itu diakuinya sangat bersemangat memberikan penyuluhan dan pengetahuan tentang kenakalan remaja.


“Kenakalan remaja dalam ilmu psikologi disebut dengan juvenile delinquency, yaitu suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau pada masa transisi usia anak menuju dewasa, masa Remaja adalah masa seseorang mencari dan membentuk jati diri,” ujar Henny.


Dikatakan Henny, dalam prosesnya seorang remaja mengalami banyak pergolakan secara fisik, psikologis dan sosial yang menimbulkan suatu perilaku perilaku yang terkadang menyimpang.  Kenakalan Remaja ada beberapa kategori. Kenakalan biasa, misalnya suka berkelahi, keluyuran, membolos atau pergi dari rumah tanpa pamit. 


“Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan, misalnya seperti mengendarai sepeda motor tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa ijin. Kenakalan khusus, misalnya seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar nikah, pemerkosaan dan lain sebagainya,” lanjut Henny.


Ada banyak pertanyaan dari santri yang hadir tentang Bagaimana mengatasi kawan atau sahabat yang saat ini kecanduan bermain game/gadget yang hampir di jaman sekarang banyak terlihat baik itu di sekolah maupun di luar sekolah, sebagai santri yang peduli dengan lingkungan sekitar dia berharap bisa mendapat penjelasan dari narasumber.


Lanjut Henny menjawab laporkan kepada orang tuanya dengan melihat situasi dan kondisi, lalu komunikasikan dengan bahasa yang baik dan sopan sehingga dapat dibawa ke rehabilitasi.
Selain itu ada juga pertanyaan bagaimana menyikapi teman yang keras kepala dan bila dinasehati malah marah-marah ?.


“Apabila kita sudah menasehati dengan baik dan dikomunikasikan dengan baik tetapi malah marah-marah, maka sebaiknya kita cuekin saja. Biarkan dia sendiri, mungkin dia perlu waktu untuk menyendiri dan mengendalikan emosinya sendiri,” ucap Henny.


Dikesempatan ini Henny meminta para santri jangan sampai terjerumus dalam kenakalan remaja,  bentengi diri kalian baik secara agama maupun secara akademik, banyak banyak membaca melihat sesuatu hal yang lebih luas. Jadi ketahui lebih dalam tentang narkoba, bullying dan sebagainya yang termasuk dalam kategori kenakalan remaja. 


Mempunyai teman yang nakal itu sebenarnya jadi bagian yang penting untuk kita tanpa kita harus ikut nakal.  Jadi tidak harus menjauhi mereka hanya saja kita perlu membentengi diri dengan perkuat agama untuk bergaul dengan mereka,” pesan Henny. (Memedbrigadehumasraza)