Suatu kejadian henti jantung dapat terjadi di mana dan kapan saja di rumah sakit, kejadian ini dapat menimpa pasien, keluarga pasien, maupun petugas rumah sakit sendiri. Henti jantung apabila tidak ditangani dengan cepat akan menyebabkan terjadinya kematian. Pertolongan pertama harus dapat dilakukan oleh seluruh komponen rumah sakit, baik tenaga medis (dokter dan perawat) dan tenaga non medis.

Code Blue System merupakan strategi pencegahan kejadian henti jantung, aktivasi sistem emergency dan resusitasi kejadian henti jantung di rumah sakit, yang melibatkan seluruh komponen sumber daya manusia (medis dan non medis), sarana (peralatan dan obat-obatan), sistem serta mekanisme kontrol dan evaluasi.

pelatihan-code-bs-2

Pelatihan Code Blue System dilaksanakan selama dua hari yaitu 12 – 13 maret 2016 di RSUD Ratu Zalecha Martapura. Pelatihan dimulai pada hari Sabtu, 12/03/2016 diawali dengan pembukaan oleh Direktur RSUD Ratu Zalecha Martapura kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi kepada para peserta yang terdiri dari 40 tenaga non medis dan 40 tenaga medis. Pelatihan dilanjutkan pada Minggu, 13/03/2016 yang ditujukan untuk para TOT (Trainer of Trainer), 10 orang dari Manajemen serta Tim Supervisi RSUD Ratu Zalecha Martapura. Dalam pelatihan Code Blue System ini RSUD Ratu Zalecha mendatangkan tim trainer yang berasal tim diklat anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

pelatihan-code-bs-1

Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Pelatihan Code Blue System yaitu memberikan rekomendasi dan pendampingan rumah sakit dalam penyusunan dan pembentukan system resusitasi di rumah sakit, sistem aktivasi emergency dan strategi pencegahan kejadian henti jantung di rumah sakit serta dalam hal maintenance dan evaluasi code blue system rumah sakit. Selain ini pelatihan ini diharapkan dapat memberikan keterampilan kepada sumber daya manusia di RSUD Ratu Zalecha dalam meakukan usaha-usaha pencegahan kejadian henti jantung, memastikan tindakan bantuan hidup dasar dan lanjut yang dilakukan secara cepat dan efektif pada korban henti jantung, serta melakukan perawatan paska henti jantung yang optimal.


Oleh: Sub Bagian Pengembangan SDM