Kabupaten Banjar akan mengadopsis sistem pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Bupati Banjar H. Khalilurrahman, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Ikhwansyah, Kepala Bappeda M. Rusdi, Direktur RSUD Ratu Zalecha Yasna, dan Kabag Humas Rahmaddin MY menyatakan bahwa Kabupaten Banjar akan melakukan inovasi pelayanan kesehatan di RSUD Ratu Zalecha. Hal ini beliau sampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke RSUD Tulung Agung, Selasa (29/03). Nampak terlihat suasana kunjungan kerja yang berlangsung dengan kekeluargaan antara Bupati Banjar H. Khalilurrahman bersama Bupati Tulungagung Syahri Mulyo. Bupati Banjar mengatakan bahwa kunjungan ini merupakan kali yang pertama. Kunjungan kerja ke Tulungagung diharapkan dapat berdampak positif dalam pembangunan bidang kesehatan yang ada di Kabupaten Banjar.

Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, dalam kata sambutannya mengucapkan selamat datang Bupati Banjar dan rombongan. “Semoga dapat bermanfaat bagi kemajuan kedua belah pihak”,ungkapnya. Setelah pertemuan dilanjutkan kunjungan ruang pelayanan kedaruratan yang difasilitasi oleh Direktur RSUD Dr. Suprianto SpB. Rombongan Bupati Banjar mengunjungi beberapa ruang termasuk ruang rawat paviliun dan fasilitas yang ada.
Saat dikonfirmasi, Direktur RSUD Ratu Zalecha Yasna menyatakan bahwa status predikat prestasi yg telah dicapai oleh RSUD Dr.Iskak Tulungagung diantaranya:
1). Juara umum pelayanan publik se indonesia
2). Akreditasi (nilai tertinggi)
3). IGD percontohan RSUD se Indonesia oleh Menkes tahun 2016.
Apalagi RSUD Dr Iskak Tulungagung menjadi rumah sakit negeri kelas B yang menjadi barometer bagi RSU lain termasuk bagi RSUD Ratu Zalecha. Bahkan jumlah dokter yang tersedia lebih banyak dibanding rata-rata rumah sakit di Jawa Timur. Melihat keunggulan di atas maka sudah sepatutnya Kab. Banjar akan mengadopsi program ini.
Selanjutnya, Bupati Banjar H. Khallilurrahman menyatakan bahwa ke depan kita akan bangun suatu program agar masyarakat Kab Banjar yang miskin dan ber-KTP Kab Banjar dapat dilayani secara gratis di kelas III, pungkas Bupati yang juga sebagai mantan Ketua Umum MUI Kab Banjar tersebut.
Saat ini rumah sakit Raza termasuk ke dalam kelas B dan juga menjadi Rumah Sakit rujukan di Kalimantan Selatan. Penerapan EMS (Emergency Medical Services) akan kaji kemungkinan untuk diterapkan. Guna mewujudkan sistem yang dapat memberikan pelayanan kegawatdaruratan medis secara terintegrasi, memperkuat upaya penanganan pre hospital dan menurunkan angka kecacatan dan kematian. EMS akan menyediakan perawatan untuk pasien dengan kesakitan dan cedera untuk mencegah kesalahan akibat mobilisasi pasien, pungkas Bupati Banjar H Khalilurrahman.
Sumber Berita: http://humas.banjarkab.go.id